Kamis, 30 Juli 2015

[014] Ibrahim Ayat 018



««•»»
[014] Ibrahim Ayat 018
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 17][AYAT 19]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
18of52
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=14&tAyahNo=18&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#14:18

[014] Ibrahim Ayat 017



««•»»
Surah Ibrahim 17

يَتَجَرَّعُهُ وَلَا يَكَادُ يُسِيغُهُ وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ وَمِنْ وَرَائِهِ عَذَابٌ غَلِيظٌ
««•»»
yatajarra'uhu walaa yakaadu yusiighuhu waya/tiihi almawtu min kulli makaanin wamaa huwa bimayyitin wamin waraa-ihi 'adzaabun ghaliizhun
««•»»
Diminumnnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati, dan dihadapannya masih ada azab yang berat.
««•»»
gulping it down, but hardly swallowing it: death will assail him from every side, but he will not die, and there is [yet] a harsh punishment ahead of him.
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT. menggambarkan betapa beratnya siksaan yang akan diterima atau diderita umat yang zalim itu di akhirat kelak, yaitu siksaan dengan api neraka yang amat panasnya, dan mereka diberi minum yang kotor seperti nanah itu, mereka minumlah air kotor itu akan tetapi amat sukarlah bagi mereka meneguknya. Di samping itu, bahaya maut senantiasa mengancam mereka dari segala penjuru tetapi kematian mereka ditangguhkan Allah agar mereka merasakan pedihnya azab yang akan ditimpakan kepada mereka.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Diminumnya air nanah itu) diteguknya air nanah itu seteguk demi seteguk karena rasanya teramat pahit (dan hampir dia tidak dapat menelannya) ia merasa amat jijik mengingat baunya yang sangat busuk dan rupanya yang sangat menjijikkan (dan datanglah bahaya maut kepadanya) hal-hal yang menyebabkan kematian, berupa berbagai macam azab (dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati dan di hadapannya) sesudah mengalami azab tersebut (masih ada siksaan yang berat) siksaan yang keras lagi terus-menerus.
««•»»
which he sips, gulping it repeatedly, because of its acridity, but can scarcely swallow, [scarcely] ingest because it is so foul and disgusting; and death, that is, those causes of it that necessarily bring it about, in the way of [different] types of chastisement, comes to him from every side, yet he cannot die; and still beyond him, after that chastisement, there is a harsh chastisement, a severe one, following on [from the previous one].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 16][AYAT 18]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
17of52
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=14&tAyahNo=17&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#14:17

[014] Ibrahim Ayat 016



««•»»
Surah Ibrahim 16

مِنْ وَرَائِهِ جَهَنَّمُ وَيُسْقَى مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ
««•»»
min waraa-ihi jahannamu wayusqaa min maa-in shadiidin
««•»»
Di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah,
««•»»
with hell lying ahead of him,[1] [where] he shall be given to drink of a purulent fluid,
[1] That is, with hell waiting for him.
««•»»

Mereka akan dimasukkan ke dalam neraka, bahkan mereka itu telah berada di muka neraka. Semasa hidup di dunia ini mereka telah serasa di tepi neraka itu. Di dalam neraka itu nanti mereka akan diberi minum air kotor seperti nanah.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Di hadapannya) di depannya (ada Jahanam) yang akan dimasukinya (dan dia akan diberi minum) di dalam Jahanam itu (dengan air nanah) yaitu cairan yang meleleh dari perut ahli neraka bercampur dengan nanah dan darah.
««•»»
beyond him, that is, in front of him, is Hell, which he will enter, and he is given to drink, in it, of festering fluid — which is what issues out of the insides of the people of the Fire, mixed with pus and blood —
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 15][AYAT 17]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
16of52
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=14&tAyahNo=16&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#14:16

Senin, 08 Juni 2015

014] Ibrahim Ayat 015



««•»»
Surah Ibrahim 15

وَاسْتَفْتَحُوا وَخَابَ كُلُّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ
««•»»
waistaftahuu wakhaaba kullu jabbaarin 'aniidin
««•»»
Dan mereka memohon kemenangan (atas musuh-musuh mereka) dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala,
««•»»
They[1] prayed for victory[2] [against the infidels], and every obdurate tyrant has failed,
[1] That is, the apostles
[2] Or ‘verdict;’ that is, the verdict of Allah against the unbelievers.
««•»»

Mereka yang beriman kepada Allah itu serta selalu mengharapkan rida dan kasih sayang-Nya dan takut kepada ancaman dan siksaan-Nya, memohon kepada Allah agar diberi kemenangan atas musuh-musuh mereka yang zalim itu. Allah mengabulkan permohonan mereka. Maka binasalah kaum yang bersifat sewenang-wenang dan keras kepala itu.

Sifat sewenang-wenang dan keras kepala adalah ciri-ciri dari orang-orang yang takabur yang ingin menandingi kekuasaan dan kebesaran Allah. Mereka tidak mempedulikan hukum-hukum dan peraturan yang telah dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya untuk mengatur hubungan antara sesama manusia agar tercapai kehidupan yang harmonis, saling mengasihi dan saling menghargai. Oleh sebab itu, selayaknya mereka menerima hukuman dari Yang Maha Kuasa dan Maha Penyayang.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan mereka memohon kemenangan) para rasul itu memohon pertolongan Allah di dalam menghadapi kaumnya (dan merugilah) binasalah (setiap orang yang berlaku sewenang-wenang) setiap orang yang takabur tidak mau taat kepada Allah (lagi keras kepala) artinya tidak mau tunduk kepada perkara yang hak.
««•»»
And they sought victory, the messengers sought assistance from God against their people; and every tyrant, disdaining obedience to God, rebellious, obstinate to the truth, was brought to nothing;
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 14][AYAT 16]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
15of52
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=14&tAyahNo=15&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#14:15

014] Ibrahim Ayat 014



««•»»
Surah Ibrahim 14

وَلَنُسْكِنَنَّكُمُ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِهِمْ ذَلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِي وَخَافَ وَعِيدِ
««•»»
walanuskinannakumu al-ardha min ba'dihim dzaalika liman khaafa maqaamii wakhaafa wa'iidi
««•»»
Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) kehadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku {783}".
{783} Menghadap ke hadirat Allah ialah Pertemuan dengan Allah SWT pada hari kiamat untuk dihisab.
««•»»
and surely We will settle you in the land after them. This [promise] is for someone who is awed to stand before Me and fears My threat.’
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT. menyebutkan janji-Nya yang lain kepada Rasul-rasul-Nya, yaitu bahwa Allah akan menempatkan mereka di negeri-negeri itu setelah umat yang zalim itu lenyap karena azab yang akan ditimpakannya kepada mereka. Janji ini akan dilaksanakan-Nya untuk orang-orang yang bertakwa yang merasa takut untuk menghadap Allah dengan dosa yang banyak, dan merasa takut kepada ancaman dan siksa-Nya.

Dengan jelas dapat dipahami, bahwa janji Allah yang disebutkan-Nya dalam ayat ini adalah memperkuat janji-Nya yang telah disebutkan pada ayat di atas tentang pembinasaan orang-orang yang zalim. Setelah mereka itu binasa dan lenyap dari muka bumi, maka Rasul-rasul bersama umatnya masing-masing yang beriman dan taat kepada Allah menjadi penghuni negeri-negeri itu, dan mereka hidup dengan tenteram di bawah limpahan rahmat dan rida Allah.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

("Dan Kami pasti akan menempatkan kalian di negeri-negeri itu) di negeri tempat mereka tinggal (sesudah mereka) dibinasakan. (Yang demikian itu) yakni pertolongan dan mewariskan negeri itu (adalah untuk orang-orang yang takut akan menghadap kepada-Ku) pada hari ia menghadap kepada-Nya (dan yang takut kepada ancaman-Ku.") takut kepada azab-Ku.
««•»»
and We shall surely make you dwell in the land, their land, after them, after they have been destroyed — that, victory [over them] and bequest of the land [to you] is, for whoever fears the standing before Me, that is, [whoever fears] when he comes to stand before Me, and fears My threat’, of chastisement.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 13][AYAT 15]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
14of52
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=14&tAyahNo=14&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#14:14

014] Ibrahim Ayat 013



««•»»
Surah Ibrahim 13

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِرُسُلِهِمْ لَنُخْرِجَنَّكُمْ مِنْ أَرْضِنَا أَوْ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَا فَأَوْحَى إِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ لَنُهْلِكَنَّ الظَّالِمِينَ
««•»»
waqaala alladziina kafaruu lirusulihim lanukhrijannakum min ardhinaa aw lata'uudunna fii millatinaa fa-awhaa ilayhim rabbuhum lanuhlikanna alzhzhaalimiina
««•»»
Orang-orang kafir berkata kepada Rasul-rasul mereka: "Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu kembali kepada agama kami". Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka: "Kami pasti akan membinasakan orang- orang yang zalim itu,
««•»»
But the faithless said to their apostles, ‘Surely we will expel you from our land, or you should revert to our creed.’ Thereat their Lord revealed to them: ‘We will surely destroy the wrongdoers,
««•»»

Dalam ayat ini diceritakan lanjutan dari ucapan kaum kafir terhadap Rasul-rasul, di mana mereka mengancam para Rasul itu untuk diusir dari negeri mereka apabila tidak menghentikan dakwah yang mengajak mereka kepada agama Allah. Kaum kafir tersebut mengajukan pilihan kepada Rasul-rasul itu apakah mereka menerima pengusiran itu, ataukah mereka bersedia untuk kembali kepada agama yang mereka pusakai dari nenek moyang, yaitu agama syirik dan kafir.

Selanjutnya dalam ayat ini dijelaskan, bahwa setelah adanya ancaman kaum kafir itu, maka Allah SWT. mewahyukan kepada Rasul-rasul tersebut bahwa Dia pasti akan membinasakan kaum yang zalim itu. Wahyu ini merupakan dorongan moril yang amat besar artinya bagi masing-masing Rasul yang sedang menjalankan tugas sucinya sehingga mereka tidak merasa gentar untuk menghadapi umat yang zalim itu.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Orang-orang kafir berkata kepada rasul-rasul mereka, "Kami sungguh-sungguh akan mengusir kalian dari negeri kami atau kalian kembali) menjadi pemeluk (kepada tuntunan kami.") yakni agama kami. (Maka Rabb mewahyukan kepada mereka, "Kami pasti akan membinasakan orang-orang yang lalim itu.") yakni orang-orang kafir itu.
««•»»
And those who disbelieved said to their messengers, ‘We will assuredly expel you from our land, or you will surely return, you will [surely] end up [returning], to our creed’, our religion. Then their Lord inspired them [saying]: ‘We shall surely destroy the evildoers, the disbelievers,
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 12][AYAT 14]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
13of52
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=14&tAyahNo=13&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#14:13

Selasa, 05 Mei 2015

[014] Ibrahim Ayat 012



««•»»
Surah Ibrahim 12

وَمَا لَنَا أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى اللَّهِ وَقَدْ هَدَانَا سُبُلَنَا وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَى مَا آذَيْتُمُونَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ
««•»»
wamaa lanaa allaa natawakkala 'alaa allaahi waqad hadaanaa subulanaa walanashbiranna 'alaa maa aadzaytumuunaa wa'alaa allaahi falyatawakkali almutawakkiluuna
««•»»
Mengapa kami tidak akan bertawakkal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu, berserah diri".
««•»»
And why should we not put our trust in Allah, seeing that He has guided us in our ways? Surely, we will put up patiently with whatever torment you may inflict upon us, and in Allah let all the trusting put their trust.’
««•»»

Pada ayat ini diterangkan penegasan dari para Rasul itu selanjutnya kepada umat mereka, bahwa bagi mereka tidak ada alasan sama sekali untuk tidak bertawakal kepada Allah SWT., karena Dia telah memberikan rahmat dan nikmat yang banyak sekali kepada mereka, antara lain ialah bahwa Allah SWT. telah menunjukkan kepada mereka jalan lurus yang mengantarkan mereka kepada cahaya iman yang terang-benderang sehingga mereka memperoleh rida-Nya di dunia dan di akhirat. Oleh sebab itu mereka akan menghadapi semua ancaman umat mereka dengan penuh kesabaran dan keuletan serta tawakal kepada Yang Maha Kuasa. Hanya kepada Allah semata-mata orang-orang mukmin bertawakal dan berserah diri, dan tidak merasa gentar atau pun takut terhadap ancaman orang-orang yang tidak beriman karena segala sesuatu di alam ini adalah takluk ke bawah kekuasaan Allah.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

("Mengapa kami) huruf allaa asalnya adalah gabungan daripada an dan laa (tidak bertawakal kepada Allah) artinya tidak ada yang melarang kami untuk melakukan hal tersebut (padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap perlakuan-perlakuan kalian yang menyakitkan kami) di dalam menghadapi gangguan-gangguan yang kalian lakukan terhadap kami. (Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakal berserah diri.")
««•»»
And why, indeed, should we not put our trust in God, in other words, there is nothing to prevent us from [doing] this, when He has guided us our ways? And we shall surely endure the hurt you do us. And in God let the trusting put their trust’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 11][AYAT 13]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
12of52
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=14&tAyahNo=12&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#14:12

[014] Ibrahim Ayat 011



««•»»
Surah Ibrahim 11

قَالَتْ لَهُمْ رُسُلُهُمْ إِنْ نَحْنُ إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَمُنُّ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَمَا كَانَ لَنَا أَنْ نَأْتِيَكُمْ بِسُلْطَانٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ««•»»
qaalat lahum rusuluhum in nahnu illaa basyarun mitslukum walaakinna allaaha yamunnu 'alaa man yasyaau min 'ibaadihi wamaa kaana lanaa an na/tiyakum bisulthaanin illaa bi-idzni allaahi wa'alaa allaahi falyatawakkali almu/minuuna
««•»»
Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka: "Kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakkal.
««•»»
Their apostles said to them, ‘Indeed we are just human beings like yourselves; but Allah favours whomever of His servants that He wishes. We may not bring you an authority except by Allah’s leave, and in Allah let all the faithful put their trust.
««•»»

Untuk menjawab pertanyaan dan permintaan mereka di atas, maka dalam ayat ini disebutkan ucapan para Rasul itu kepada umat mereka masing-masing di mana mereka menyatakan bahwa benarlah mereka hanyalah manusia seperti umat mereka juga, hanya saja Allah telah memberikan karunia kepada mereka, yaitu berupa kenabian dan kerasulan yang disertai mukjizat, hanya saja mukjizat tersebut telah ditentukan Allah untuk masing-masing mereka, dan mereka hanya dapat mempergunakannya dengan seizin Allah SWT. Oleh sebab itu bukanlah wewenang seorang Rasul untuk mengemukakan mukjizat yang lain dari apa yang telah dikaruniakan Allah kepadanya.

Pada akhir ayat ini ditunjukkan pula, bahwa tawakal adalah merupakan suatu prinsip dan sikap hidup yang harus menjadi pegangan bagi setiap orang yang beriman apabila mereka sudah melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka, "Tiada lain) tidak lain (kami ini hanyalah manusia biasa sama dengan kalian) persis seperti apa yang kalian katakan itu (akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya) berupa kenabian. (Dan tidak patut) tidak layak (bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kalian melainkan dengan izin Allah) berdasarkan perintah-Nya karena sesungguhnya kami ini adalah hamba-hamba yang dipelihara oleh-Nya (Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal.") hanya percaya kepada-Nya.
««•»»
Their messengers said to them, ‘We are but mortals like you, as you have said; but God is gracious to whomever He will of His servants, by way of [assigning] prophethood. And it is not ours to bring you any warrant save by the leave of God, by His command, for we are servants, enthralled; and in God let believers put their trust, [let them] have confidence in Him.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 10][AYAT 12]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
11of52
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=14&tAyahNo=11&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#14:11

Sabtu, 18 April 2015

[014] Ibrahim Ayat 010



««•»»
Surah Ibrahim 10

قَالَتْ رُسُلُهُمْ أَفِي اللَّهِ شَكٌّ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَدْعُوكُمْ لِيَغْفِرَ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُؤَخِّرَكُمْ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى قَالُوا إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُنَا تُرِيدُونَ أَنْ تَصُدُّونَا عَمَّا كَانَ يَعْبُدُ آبَاؤُنَا فَأْتُونَا بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ
««•»»
qaalat rusuluhum afii allaahi syakkun faathiri alssamaawaati waal-ardhi yad'uukum liyaghfira lakum min dzunuubikum wayu-akhkhirakum ilaa ajalin musamman qaaluu in antum illaa basyarun mitslunaa turiiduuna an tashudduunaa 'ammaa kaana ya'budu aabaaunaa fa/tuunaa bisulthaanin mubiinin
««•»»
Berkata rasul-rasul mereka: "Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu untuk memberi ampunan kepadamu dari dosa-dosamu dan menangguhkan (siksaan)mu sampai masa yang ditentukan?" Mereka berkata: "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu menghendaki untuk menghalang-halangi (membelokkan) kami dari apa yang selalu disembah nenek moyang kami, karena itu datangkanlah kepada kami, bukti yang nyata".
««•»»
Their apostles said, ‘Is there any doubt about Allah, the originator of the heavens and the earth?! He calls you to forgive you a part of your sins, and grants you respite until a specified time.’[1] They said, ‘You are nothing but humans like us who desire to bar us from what our fathers used to worship. So bring us a manifest authority.’
[1] Or ‘for a specified term.’
««•»»

Dalam ayat ini dijelaskan, bahwa karena mereka itu menyatakan keragu-raguan terhadap apa yang disampaikan oleh Rasul-rasul tersebut kepada mereka, terutama tentang kekuasaan Allah SWT., maka para Rasul mengatakan kepada umatnya masing-masing sebagai berikut: "Apakah patut adanya keragu-raguan terhadap Allah Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu untuk memberikan ampunan kepada kamu atas segala dosa-dosa kamu, dan Dia telah menangguhkan siksaan terhadap kamu sampai kepada suatu masa yang ditentukan-Nya?"

Sebaliknya umat dari masing-masing Rasul itu menjawab dengan mengatakan bahwa rasul-rasul tersebut menurut pandangan mereka adalah manusia biasa juga seperti mereka dan tidak mempunyai kelebihan apa-apa dari mereka. Sebab itu tidak ada alasan bagi mereka untuk menjadi pengikut bagi Rasul-rasul tersebut. Dan oleh karena Rasul-rasul tersebut menurut mereka sudah memalingkan mereka dari agama yang diwarisi dari nenek moyang mereka, serta menghalang-halangi mereka dari menyembah patung-patung yang menjadi sesembahan nenek moyang tersebut, oleh karena itu mereka meminta bukti yang nyata dari Rasul-rasul untuk memajukan benarnya kerasulan mereka sebagai utusan Allah SWT. padahal Rasul-rasul itu telah mengemukakan mukjizat masing-masing yang dikaruniakan Allah kepada mereka sebagai bukti kerasulannya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Berkata rasul-rasul mereka, "Apakah ada keraguan terhadap Allah) istifham di sini mengandung makna ingkar; artinya tentu saja tidak ada keraguan di dalam mentauhidkan-Nya mengingat adanya bukti-bukti yang jelas menunjukkan ke arah itu (Pencipta) yang menciptakan (langit dan bumi?

Dia menyeru kalian) supaya taat kepada-Nya (untuk memberi ampunan kepada kalian dari dosa-dosa kalian) huruf min adalah huruf zaidah. Karena sesungguhnya Islam itu menghapus semua dosa yang sebelumnya. Atau huruf min itu bermakna tab`idh yang artinya sebagian daripada dosa-dosa kalian. Dimaksud untuk mengecualikan dosa-dosa yang menyangkut hak-hak hamba-hamba Allah (dan menangguhkan kalian) tanpa mengazab kalian (sampai masa yang ditentukan?") sampai kalian mati.

(Mereka berkata, "Tiada lain) tidak lain (kalian adalah manusia biasa seperti kami juga. Kalian menghendaki untuk menghalang-halangi kami dari apa yang selalu disembah oleh nenek moyang kami) yaitu berhala-berhala sesembahan mereka (karena itu datangkanlah kepada kami bukti yang nyata.") hujah yang jelas untuk membuktikan kebenaran kalian itu.
««•»»
Their messengers said, ‘Can there be doubt concerning God (an interrogative meant as a denial), in other words, there can be no doubt concerning His Oneness, given the manifest proofs of it, the Originator, the Creator, of the heavens and the earth? He calls you, to obedience of Him, so that He might forgive you your sins (min dhunūbikum: min is extra, since through submission [to the One God] all that may have been committed previously is forgiven (or else it [min, ‘some of’] is partitive, intended to state that [forgiveness] which is due to [God’s] servants) and defer you, without chastisement, to an appointed term’, the term of death. They said, ‘You are but mortals like us, desiring to bar us from that which our fathers used to worship, in the way of idols. So bring us a clear warrant’, a manifest argument demonstrating your truthfulness.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 9][AYAT 11]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
10of52
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=14&tAyahNo=10&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#14:10

[014] Ibrahim Ayat 009



««•»»
Surah Ibrahim 9

أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَأُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ وَالَّذِينَ مِنْ بَعْدِهِمْ لَا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا اللَّهُ جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَرَدُّوا أَيْدِيَهُمْ فِي أَفْوَاهِهِمْ وَقَالُوا إِنَّا كَفَرْنَا بِمَا أُرْسِلْتُمْ بِهِ وَإِنَّا لَفِي شَكٍّ مِمَّا تَدْعُونَنَا إِلَيْهِ مُرِيبٍ
««•»»
alam ya/tikum nabau alladziina min qablikum qawmi nuuhin wa'aadin watsamuuda waalladziina min ba'dihim laa ya'lamuhum illaa allaahu jaa-at-hum rusuluhum bialbayyinaati faradduu aydiyahum fii afwaahihim waqaaluu innaa kafarnaa bimaa ursiltum bihi wa-innaa lafii syakkin mimmaa tad'uunanaa ilayhi muriibun
««•»»
Belumkah sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, 'Ad, Tsamud dan orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Telah datang rasul-rasul kepada mereka (membawa) bukti-bukti yang nyata lalu mereka menutupkan tangannya ke mulutnya (karena kebencian), dan berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu disuruh menyampaikannya (kepada kami), dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keragu-raguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu ajak kami kepadanya".
««•»»
Has there not come to you the account of those who were before you —the people of Noah, ʿĀd and Thamūd, and those who were after them, whom no one knows [well] except Allah? Their apostles brought them manifest proofs, but they did not respond to them,[1] and said, ‘We disbelieve in what you have been sent with. Indeed we have grave doubts concerning that to which you invite us.’
[1] Literally, ‘they put their hands into their mouths,’ an idiomatic expression that has been interpreted variously. See Ṭabrisī and Ṭabarī.
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT. menunjukkan firman-Nya kepada umat manusia seluruhnya, menanyakan kepada mereka apakah mereka telah pernah mendapatkan berita tentang umat-umat yang terdahulu, serta berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah mereka alami, misalnya berita tentang kaum Nabi Nuh, kaum Ad dan kaum Samud, serta umat yang datang sesudah mereka? Jika mereka belum mengetahuinya, hal itu adalah sewajarnya karena hanya Allah SWT. sajalah yang benar-benar mengetahuinya, dan ilmu yang diberikan Allah kepada manusia hanyalah sedikit saja.

Selanjutnya Allah SWT. menjelaskan dalam ayat ini bahwa beberapa orang Rasul telah datang kepada umat-umat yang terdahulu itu membawa bukti-bukti yang nyata. Akan tetapi umat-umat tersebut menutupkan tangan ke mulut untuk menunjukkan kebencian mereka kepada Rasul-rasul tersebut seraya berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa-apa yang kamu perintahkan untuk menyampaikannya kepada kami."Di samping itu umat-umat tersebut juga mengatakan kepada para Rasul itu bahwa mereka berada dalam keragu-raguan yang menggelisahkan dan tidak yakin akan kebenaran apa yang diserukan oleh para Rasul kepada mereka.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Belumkah sampai kepada kalian) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna menetapkan (berita) kisah (tentang orang-orang sebelum kalian, yaitu kaum Nuh dan Ad) kaum Nabi Hud (dan Tsamud) kaum Nabi Saleh (dan orang-orang sesudah mereka, yang tiada seorang pun mengetahui jumlah mereka selain Allah) karena saking banyaknya.

(Telah datang rasul-rasul kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata) yakni dengan membawa hujah-hujah yang jelas untuk membuktikan kebenaran mereka (lalu mereka menutupkan) yang dimaksud adalah umat-umat terdahulu itu (tangan mereka ke mulutnya) dengan menggigitnya sebagai pertanda kebencian mereka yang sangat terhadap ajakan para rasul itu (dan berkata, "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kalian disuruh menyampaikannya) menurut anggapan kalian itu (dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kalian ajak kami kepadanya.") artinya mereka benar-benar ragu terhadapnya.

««•»»
Has there not come to you (an interrogative meant as an affirmative) the tidings, the news, of those who were before you — the people of Noah, and ‘Ād — the people of Hūd — and Thamūd — the people of Sālih — and those after them? None knows them save God. [This is] on account of their multitude. Their messengers brought them clear signs, with lucid arguments demonstrating their truthfulness; but they, that is, the communities, thrust their hands into their mouths, to bite on them, out of extreme spite, and said, ‘Lo! we disbelieve in that wherewith you have been sent, according to what you claim, and lo! we are in grave doubt concerning that to which you call us’, [doubt] creating [great] uncertainty.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 8][AYAT 10]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
9of52
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=14&tAyahNo=9&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#14:9